Keyword vs. search query: apa bedanya?

Keyword: kata kunci; Search Query: kueri pencarian. Anda mungkin sudah tidak asing dengan dua kata tersebut. Dua kata ini sering sekali di sebutkan di dunia SEO, blogging, dan internet marketing.

Tetapi apakah keduanya dua hal yang sama? atau berbeda?

Kebanyakan blogger tidak dapat membedakan apa itu keyword apa itu search query. Keduanya sering digunakan secara bergantian. Padahal kenyataannya keduanya berbeda.

Okey, mari kita bahas perbedaan antara keyword dan search query.

Search query: kueri pencarian

Query erat kaitannya dengan user yang mencari sesatu di internet. Mereka membuka google lalu mengetikan apa yang mereka cari.

Contohnya: Seorang user mencari baju lebaran, kata kunci apa yang mungkin user ketikan?

Coba kita lihat:

Hasil pencarian Google: Keyword vs Search Query
gambar 1. Hasil pencarian Google

Di atas, user mencari baju lebaran. Apa yang user tulis di Google itu adalah query. Query sifatnya tidak diprediksi, user bisa mengetikan apa saja di mesin pencari.

Di gambar 1 atas, Google mencoba memprediksi apa maksud dari user mengetikan query tersebut dengan menampilkan auto complete.

Keyword: kata kunci

Keyword adalah kata yang lebih spesifik yang seorang internet marketer cari apa maksud dari user mencari kata tersebut. Pada contoh di atas, user ingin tahu informasi tentang “baju lebaran”. Internet marketer tidak tahu intensi user mencari kata kunci tersebut.

Sebagai seorang blogger atau internet marketer, kita hanya bisa menebak-nebak apa maksud dari user mencari kata kunci tersebut.

Lah, terus apa bedanya dengan query? keduanya hal yang sama-sama di cari.

Beda, apa yang user cari itu disebut query. User bisa mencari apa saja di mesin pencari. Sedengkan keyword lebih fokus ke apa yang marketer tebak user berintensi apa…

…dalam contoh ini, Apakah intensi user ingin membeli baju lebaran, mencari ide baju lebaran, atau membandingkan baju lebaran.

Query vs. keyword

Sampai sini kita sudah bisa membedakan mana query, mana keyword. Untuk mendapatkan konversi dari mesin pencari, seorang marker terlebih dahulu harus bisa menyebutkan trafik seperti apa yang diinginkan.

Internet marketer bisa saja membuat konten dari keyword yang telah dia riset. Tetapi untuk mendapatkan trafik dengan intensi yang dimaksud user, itu lebih sulit…

…internet marketer harus bisa memprediksi apa intensi user melalui search query.

Dengan kata lain, semakin jelas keyword yang di target, akan semakin akurat pula prediksi internet market.

Dalam contoh di atas, jika seorang internet marketer hanya membidik keyword “baju lebaran” saja, akan sulit internet marketer untuk menebak intensi user.

Apakah mereka mencari baju lebaran untuk di beli?

Apakah mereka mencari baju lebaran untuk inspirasi desain?

dll…

Dengan kata lain, trafik yang datang dari keyword “baju lebaran” saja akan sulit dikonversi.

Itu juga alasan kenapa long tail keyword lebih banyak digemari.

Long tail keyword vs Short tail keyword
gambar 2. Kenapa long tail keywords digemari

Apa itu long tail keyword? akan saya bahas di tulisan selanjutnya.

Memprediksi search query

Lalu bagaimana cara agar keyword yang dibidik akan mendapatkan trafik yang berkualitas, trafik yang akan mendatangkan penjualan?

Itulah pentingnya riset keyword.

Dengan melakukan riset keyword, diharapkan kita dapat memprediksi intensi user. Cara paling sederhana adalah dengan mengunjungi Google Search Console website Anda.

Di sana Anda dapat mencari tahu apakah user masuk ke website Anda dengan intensi yang tepat atau tidak.

Jika keyword yang tertangkap di Google Search Console masih tidak sesuai dengan konten di blog atau website Anda, Anda harus meng-edit-nya agar dapat menyesuaikan intensi user.

Dengan begitu, trafik yang masuk akan lebih mudah dikonversi.

Contoh: Jika search query yang masuk di Google Search Console seperti ini:

  • Layar Xiaomi rusak
  • Layar Redmi 9 nge blank
  • Layar yang bagus untuk HP Xiami

Kira-kira apa intensi dari user mencari hal tersebut?

Besar kemungkinan bahwa mereka mencari solusi dari permasalahan mereka. Maka konten yang ada di website Anda harus bisa memberikan solusi dan penjelasan kenapa itu terjadi.

Solusinya mungkin bukan berarti tutorial step by step saja, tetapi Anda bisa saja merekomendasikan tempat service yang bagus.

Intinya, intensi user ingin memperbaiki layar HP Xiaomi mereka.

Cara lain untuk memprediksi search query adalah dengan membuat konten dengan keyword yang didapatkan dari search suggestion.

Pada intinya, jika Anda berhasil menjawab intensi user dengan tepat. Peluang mendapatkan konversi semakin besar.

**

DI tulisan selanjutnya, saya akan membahas tentang SEO dan riset kata kunci yang lebih detail. Jika Anda tertarik, Anda dapat subscribe ke email list blog ini.

Happy blogging~

Tinggalkan komentar